Jakarta, 22 Juli 2024 — Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) sebagai organisasi yang menaungi pertumbuhan talenta digital di Indonesia hari ini secara resmi mengumumkan kerjasama strategis mereka dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Penjalinan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara APTDI dan Kominfo, kerjasama ini bertujuan untuk mendukung dan menumbuhkan Talenta Digital di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri saat ini dan kedepannya menaikkan ekonomi dan standar kehidupan talenta Digital Indonesia.
Menanggapi kerjasama ini Ketua Umum APTDI, Ronald Ishak mengatakan, “APTDI merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang. Kami berharap APTDI ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi, menjadi sarana advokasi, berkontribusi pada transformasi digital, dan menjadi pendorong kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.”
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai $110 miliar pada tahun 2025. Dengan kemajuan saat ini, akan terjadi kekurangan tenaga kerja digital sebanyak 600 ribu orang setiap tahun, hingga tahun 2030. Disamping adanya kekurangan talenta digital ini terdapat juga permasalahan mengenai kesenjangan skill dan kemampuan talenta digital di Indonesia.
Nezar Patria, Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika. menambahkan, “Kementerian Komunikasi dan Informatika pastinya menyambut positif kehadiran dan kolaborasi bersama APTDI ini. Permasalahan kebutuhan dan pengembangan talenta digital di Indonesia merupakan masalah penting yang saat ini perlu kita hadapi bersama. Kehadiran APTDI sebagai asosiasi naungan bagi pelaku pengembangan kapasitas talenta digital di Indonesia ini kami harapkan mampu menjadi angin segar yang membantu mengkonsolidasi dan bersama menumbuhkan potensi pengembangan bakat digital di Indonesia.”
Ketua Tim Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, S.T., M.MT. Selaku menambahkan “Sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup memiliki kontribusi signifikan tidak hanya bagi industri digital namun juga industri konvensional lainnya. Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan adanya talenta digital dengan kualitas terdepan untuk membantu memicu transformasi digital dan perkembangan industri startup, ini yang kemudian menjadi urgensi kehadiran APTDI sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari talenta digital Indonesi demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia.”
Turut menanggapi juga Direktur Eksekutif Indis Institute, yang terlibat dalam pembentukan APTDI, Dr. Sofian Lusa “Indis Institute sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam pengembangan industri digital di Indonesia pastinya sangat senang dengan kerjasama Kominfo dan kehadiran APTDI. Indis Institute percaya dalam usaha pengembangan industri di Indonesia dibutuhkan adanya konsolidasi dan kolaborasi yang kuat dengan setiap pelaku Industri. Kehadiran APTDI sebagai asosiasi yang menaungi pengembang talenta digital di Indonesia pastinya tidak hanya akan memudahkan kolaborasi namun juga kami yakini bisa menjadi katalis dalam pertumbuhan talenta dan industri digital di Indonesia, oleh karena itu Indis Institute pastinya sangat bersemangat untuk bisa kolaborasi dan menghadirkan dampak pada pertumbuhan industri digital dengan APTDI.” Berbagai permasalahan ini kemudian menjadi urgensi terbentuknya APTDI, penyelesaian masalah ini, serta membina lingkungan yang kondusif untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat digital di Indonesia APTDI dengan berfokus pada 4 ruang kerja yaitu:
- Transformasi Digital: APTDI bertekad untuk berkontribusi dalam transformasi digital dengan mengembangkan inisiatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan industri.
- Konsolidasi Peserta: APTDI, sebagai asosiasi yang inklusif, menyambut semua pemangku kepentingan yang berkontribusi pada transformasi digital, termasuk Pengembang Talenta Digital, Pembuat Kebijakan, Komunitas, dan individu.
- Kebijakan & Mediasi: APTDI bertujuan menjadi suara yang mewakili selama pembahasan kebijakan dan menjadi jembatan untuk mengkonsolidasikan berbagai isu.
- Kemitraan Strategis: APTDI menyadari pentingnya membina hubungan yang kuat dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi transformasi digital.
Saat ini APTDI telah beranggotakan organisasi terdepan pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilvul, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing. Kedepannya APTDI pastinya berharap dapat menggaet lebih banyak lagi pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk meningkatkan standar pengembangan talenta digital di Indonesia.